Videografi kerap dikaitkan dengan aktivitas merekam gambar bergerak—yang sering kita kenal sebagai video. Hasil rekaman ini bisa menciptakan berbagai makna, sekaligus dimanfaatkan untuk aneka tujuan.

Berdasarkan sejarahnya, videografi mulai berkembang ketika kamera fotografi ditemukan dan mulai dikenal luas di dunia, yang diperkirakan terjadi pada abad ke-16.
Pada masa itu, videografi masih bergantung pada film seluloid dan dilanjutkan dengan penggunaan lensa obscure. Karya yang dihasilkan merupakan ilusi dari gambar statis atau yang sering disebut still picture.

Perkembangan berikutnya terjadi ketika gambar statis ini berevolusi menjadi film, dipengaruhi oleh penemuan kinetiscope oleh Thomas Alva Edison. Inovasi tersebut pun terus berlanjut dan semakin pesat berkat Lumiere bersaudara.

Kini, video sudah menjadi bagian yang sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari, begitu pula videografi. Videografi pada dasarnya merupakan media untuk merekam beragam momen atau peristiwa penting dalam bentuk gambar bergerak, yang nantinya dapat dirangkum dengan proses penyuntingan atau bahkan tanpa penyuntingan sama sekali.